Strategi Efektif untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Penelitian Laboratorium melalui GLP

Laboratorium pendidikan berperan krusial dalam menunjang aktivitas akademik mahasiswa, khususnya dalam bidang sains. Namun, berbagai tantangan muncul dalam beberapa tahun terakhir, seperti rendahnya kepatuhan terhadap prosedur keselamatan, pencatatan eksperimen yang tidak konsisten, serta kurangnya pemeliharaan alat dan bahan kimia. Untuk mengatasi permasalahan ini, universitas menerapkan Good Laboratory Practice (GLP) sebagai standar operasional guna meningkatkan efisiensi dan keamanan laboratorium. Pengertian dan Tujuan Penerapan GLP dalam Pendidikan Good Laboratory Practice (GLP) adalah sistem manajemen yang mengutamakan konsistensi, akurasi, dan dokumentasi yang jelas dalam kegiatan laboratorium. Dalam konteks pendidikan, penerapan GLP memiliki tujuan utama untuk: Meningkatkan kualitas praktikum dan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa. Memastikan penggunaan alat dan bahan laboratorium secara aman dan efisien. Menjamin bahwa data yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan dan valid. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengikuti standar internasional di bidang laboratorium. Keuntungan Penerapan GLP di Laboratorium Pendidikan Implementasi GLP di laboratorium pendidikan menawarkan berbagai keuntungan, seperti: Reproduksibilitas yang Tinggi: Eksperimen yang dilakukan oleh mahasiswa dan peneliti dapat diulang dengan hasil yang konsisten. Keamanan Terjaga: Prosedur yang jelas membantu mengurangi potensi risiko kecelakaan. Akurasi Data yang Terjamin: Dengan dokumentasi yang rapi, data yang dihasilkan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut. Persiapan Mahasiswa utuk Dunia Kerja: Pengalaman laboratorium yang sesuai dengan standar industri menyiapkan mahasiswa untuk tantangan profesional di masa depan. Kurikulum/Outline Webinar Webinar ini akan membahas beberapa topik penting terkait GLP yang akan dibawakan oleh pakar di bidangnya: Struktur Organisasi Laboratorium: Pemaparan tentang bagaimana struktur organisasi yang efektif dalam mengelola laboratorium. Ruang Lingkup Pelayanan Laboratorium: Menjelaskan berbagai layanan yang tersedia di laboratorium pendidikan. Manajemen Pengelolaan Praktikum, Penelitian, dan Pelayanan Umum: Strategi pengelolaan kegiatan akademik dan penelitian di laboratorium. Pengelolaan Peralatan dan Fasilitas Laboratorium: Cara memastikan peralatan laboratorium tetap dalam kondisi optimal dan sesuai standar. Jaminan Mutu pada Pelayanan Laboratorium: Prosedur untuk menjaga kualitas layanan laboratorium agar tetap sesuai standar. Pengenalan Good Practice Laboratory (GLP): Pemahaman dasar tentang prinsip dan manfaat GLP dalam laboratorium pendidikan. Implementasi GLP di Laboratorium Pendidikan: Langkah-langkah praktis dalam menerapkan GLP untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Standar Keselamatan dan Etika Laboratorium: Pedoman keselamatan dan etika yang harus diterapkan dalam operasional laboratorium. Labnesia Siap Membantu! Untuk mendukung penerapan GLP, laboratorium pendidikan dapat bekerja sama dengan pakar manajemen mutu dan laboratorium. Webinar ini menghadirkan para pakar di bidang laboratorium pendidikan: Dr. Joko Nugroho Wahyu Karyadi, S.T.P, M.Eng. selaku selaku Dosen Dept. Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada: Ahli dalam manajemen laboratorium dengan pengalaman luas dalam mengelola struktur organisasi laboratorium dan jaminan mutu layanan. Indra Permana, S.P., M.P. selaku Kepala Lab. Tanah Universitas Siliwangi: Spesialis dalam penerapan Good Laboratory Practice (GLP) serta standar keselamatan laboratorium. Penerapan Good Laboratory Practice di laboratorium pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan penelitian. Dengan memahami dan menerapkan strategi yang tepat, laboratorium dapat menjadi lingkungan yang lebih aman, efektif, dan terstruktur. Webinar ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam dan solusi praktis bagi para peserta dalam mengelola laboratorium sesuai standar GLP. Bersama Labnesia meningkatkan kualitas laboratorium pendidikan untuk masa depan yang lebih baik bersama para pakar disini atau hubungi kami sekarang.
Strategi Optimalisasi Laboratorium Menuju Akreditasi ISO/IEC 17025:2017 untuk Layanan Publik yang Profesional

Di era persaingan global, laboratorium pengujian dan kalibrasi dituntut untuk memenuhi standar internasional guna memastikan keakuratan serta keandalan hasil pengujian. ISO/IEC 17025:2017 menjadi standar utama yang menetapkan persyaratan kompetensi laboratorium dalam melaksanakan pengujian dan kalibrasi. Laboratorium yang telah berhasil memperoleh akreditasi ISO/IEC 17025:2017 menunjukkan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek, seperti efisiensi, operasional, kredibilitas, serta kepercayaan pelanggan. Prinsip Dasar Akreditasi ISO/IEC 17025:2017 ISO/IEC 17025:2017 adalah standar internasional yang mengatur sistem manajemen mutu serta persyaratan teknis bagi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Standar ini mencakup beberapa aspek utama: Persyaratan Manajemen: Mengatur sistem dokumentasi, pengendalian dokumen, serta peningkatan berkelanjutan. Persyaratan Teknis: Memastikan validitas metode pengujian, kalibrasi peralatan, kompetensi tenaga laboratorium, serta ketertelusuran pengukuran ke standar internasional. Prinsip Dasar Akreditasi: Menitikberatkan transparansi, ketidakberpihakan, serta konsistensi dalam proses pengujian dan pelaporan hasil. Implementasi Sistem Manajemen Mutu dan Proses Laboratorium Agar laboratorium dapat memenuhi standar ISO/IEC 17025:2017, perlu diterapkan sistem manajemen mutu yang komprehensif dengan langkah-langkah berikut: Penyusunan Dokumen Mutu: Kebijakan mutu, prosedur SOP, dan instruksi kerja. Peningkatan Kompetensi Personal: Pelatihan tenaga laboratorium agar sesuai dengan standar internasional. Validasi dan Verifikasi Metode Uji: Menjamin keandalan metode pengujian dan kalibrasi. Pengelolaan dan Pemeliharaan Peralatan: Memastikan alat laboratorium selalu dalam kondisi optimal. Penjamin Mutu Hasil Uji: Melalui uji banding dan program pengendalian mutu internal. Audit Internal dan Persiapan Akreditasi ISO/IEC 17025:2017 Sebelum mengajukan akreditasi, laboratorium perlu melakukan audit internal guna mengevaluasi kesesuaian terhadap standar. Langkah-langkahnya meliputi: Pelaksanaan Audit Internal: Mengevaluasi kesesuaian prosedur dengan standar yang berlaku. Identifikasi Ketidakasesuaian: Menganalisis temuan audit dan menyusun tindakan korektif. Penyusunan Dokumentasi Akreditasi: Menyusun dokumentasi sistem manajemen mutu sesuai kebutuhan akreditasi. Simulasi Asesmen Eksternal: Mempersiapkan laboratorium menghadapi audit dari badan akreditasi seperti KAN. Proses audit internal ini akan membantu laboratorium dalam mengidentifikasi serta memperbaiki kekurangan sebelum menghadapi akreditasi resmi. Evaluasi dan Pemeliharaan Sistem Mutu Pasca Akreditasi Setelah berhasil memperoleh akreditasi, laboratorium harus terus mengevaluasi dan meningkatkan sistem manajemen mutu agar tetap berjalan optimal, beberapa langkah yang perlu dilakukan: Monitoring dan Evaluasi Kinerja: Menilai efektivitas sistem secara berkala. Tinjauan Manajemen: Memastikan kebijakan dan prosedur tetap sesuai dengan regulasi terbaru. Perbaikan Berkelanjutan: Menggunakan hasil audit internal serta umpan balik pelanggan untuk peningkatan layanan. Pelatihan Lanjutan: Menyediakan program pelatihan bagi tenaga laboratorium guna menjaga kompetensi. Meningkatkan daya saing laboratorium dengan memperoleh akreditasi ISO/IEC 17025:2017 adalah strategi penting untuk menjamin mutu serta kredibilitas pengujian dan kalibrasi. Bersama Labnesia dan para pakar kami yaitu Fajri Mulya Iresha, S.T., M.T., Ph.D. sebagai selaku Kepala Laboratorium Lingkungan, UII dengan Herlan Tri Widianto, S.Tr., AK., selaku Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan DLH Kab. Blora akan membantu laboratorium Anda yang profesional dan kompeten di tingkat nasional maupun internasional. Apakah laboratorium Anda siap menuju akreditasi ISO/IEC 17025:2017? Temukan jawabannya disini atau hubungi kami sekarang!
