Strategi Ampuh Meningkatkan Keandalan Hasil Uji di Laboratorium Pascapanen

Keakuratan hasil pengujian di laboratorium pascapanen menjadi faktor krusial dalam menjamin mutu serta keamanan produk pertanian. Hasil uji yang dapat diandalkan menjadi acuan penting bagi produsen, regulator, dan konsumen dalam pengambilan keputusan. Untuk mencapai tingkat keandalan yang optimal, laboratorium perlu menerapkan strategi yang selaras dengan Pedoman Good Laboratory Practice (GLP) dan standar ISO/IEC 17025:2017. Artikel ini mengulas langkah-langkah efektif untuk meningkatkan keandalan hasil uji laboratorium pascapanen. 1. Menerapkan GLP GLP merupakan sistem manajemen mutu yang memastikan validitas dan integritas hasil uji laboratorium. Prinsip utama yang perlu diterapkan antara lain: Dokumentasi yang Sistematis: Semua prosedur, data hasil uji, serta perubahan metode harus dicatat secara detail agar memastikan transparansi dan ketertelusuran informasi. Peningkatan Kompetensi Personel: Staf laboratorium harus memiliki keterampilan yang memadai dan mengikuti pelatihan secara berkala guna menjaga kualitas pengujian. Kalibrasi dan Pemeliharaan Peralatan: Peralatan laboratorium harus dikalibrasi dan dirawat secara berkala untuk menjaga performa optimal dalam setiap pengujian. Validasi Metode Analisis: Setiap metode uji yang digunakan harus divalidasi berdasarkan standar ilmiah guna memastikan keakuratan serta ketelitiannya. 2. Penerapan ISO/IEC 17025:2017 ISO/IEC 17025:2017 adalah standar global yang mengatur kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Implementasi standar ini membantu meningkat keandalan hasil uji dengan langkah-langkah berikut: Sistem Manajemen Mutu yang Ketat: Laboratorium harus memiliki prosedur manajemen mutu yang terdokumentasi untuk memastikan pengujian dilakukan secara konsisten. Ketertelusuran Hasil Pengujian: Semua hasil uji harus dapat ditelusuri ke standar nasional atau internasional yang berlaku. Pengendalian Mutu Internal dan Eksternal: Laboratorium perlu menerapkan kontrol mutu internal serta melakukan uji banding antar laboratorium guna memastikan keakuratan hasil analisis. 3. Studi Kasus: Implementasi Strategi di Laboratorium Pascapanen Sebagai contoh, sebuah laboratorium pascapanen di Indonesia yang berfokus pada pengujian residu pestisida dalam produk hortikultura menerapkan strategi berikut: Kalibrasi Berkala Peralatan Spektrofotometer dan Kromatografi: Pengukuran yang akurat dijamin melalui kalibrasi rutin serta validasi metode analisis. Pelatihan dan Sertifikasi Personel: Analis laboratorium diwajibkan mengikuti pelatihan rutin serta memperoleh sertifikasi kompetensi dalam bidang analisis kimia. Penggunaan Bahan Acuan Bersertifikat (CRM): Laboratorium menggunakan CRM untuk memastikan bahwa hasil pengujian akurat dan sesuai dengan standar internasional. Peningkatan keandalan hasil uji laboratorium pascapanen dapat dicapai dengan menerapkan prinsip GLP dan standar ISO/IEC 17025:2017. Dengan mendokumentasikan setiap prosedur secara sistematis, menerapkan pengendalian mutu yang ketat, memvalidasi metode analisis, serta meningkatkan kompetensi tenaga laboratorium, hasil pengujian dapat lebih akurat dan kredibel. Penerapan strategi ini tidak hanya memperkuat reputasi laboratorium tetapi juga berkontribusi dalam memastikan keamanan pangan serta kepuasan konsumen. Bersama Labnesia siap membantu hasil uji laboratorium Anda dengan standar internasional. Hubungi kami untuk info selengkapnya.

Strategi Sukses Laboratorium Pascapanen: Implementasi GLP & ISO/IEC 17025:2017

Pentingnya GLP dan ISO/IEC 17025:2017 dalam Laboratorium Pascapanen Penerapan Good Laboratory Practice (GLP) dan ISO/IEC 17025:2017 sangat krusial dalam laboratorium pascapanen untuk memastikan hasil pengujian yang akurat dan dapat diandalkan. Salah satu contoh laboratorium yang berhasil mengimplementasikan standar ini adalah Laboratorium Uji Pascapanen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM). Keberhasilan mereka membuktikan bahwa dengan sistem manajemen mutu yang tepat, laboratorium dapat meningkatkan kompetensi teknis dan mendapatkan pengakuan nasional maupun internasional. Studi Kasus: Laboratorium Uji Pascapanen FTP UGM Sebagai laboratorium pengujian, Laboratorium Uji Pascapanen FTP UGM berkomitmen untuk menyediakan layanan pengujian yang memenuhi standar mutu dan kebutuhan pelanggan. Dengan menerapkan ISO/IEC 17025:2017, laboratorium ini dapat menjamin keabsahan hasil pengujian serta meningkatkan kredibilitasnya. Akreditasi ini juga memungkinkan laboratorium untuk menjadi bagian dari jaringan laboratorium pengujian yang diakui secara global. Tahapan Implementasi GLP dan ISO/IEC 17025:2017 Untuk mencapai standar GLP dan ISO/IEC 17025:2017, laboratorium ini melalui beberapa tahapan penting: Pengembangan Dokumentasi Mutu: Menyusun Manual Mutu dan Prosedur Operasional Standar (SOP) sesuai persyaratan regulasi. Pelatihan Personel: Memberikan training intensif kepada staf mengenai prosedur pengujian dan sistem manajemen mutu. Penerapan Sistem Manajemen Mutu: Mengintegrasikan prosedur dan instruksi kerja ke dalam operasional sehari-hari untuk memastikan kepatuhan terhadap standar. Audit Internal dan Tinjauan Manajemen: Melakukan audit rutin untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian serta meninjau efektivitas sistem manajemen mutu. Manfaat Implementasi GLP dan ISO 17025:2017 Keberhasilan Laboratorium Uji Pascapanen FTP UGM dalam menerapkan standar ini memberikan berbagai keuntungan, diantaranya: Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan: Hasil pengujian yang valid meningkatkan kredibilitas laboratorium di mata pelanggan dan mitra bisnis. Pengakuan Internasional: Akreditasi ISO/IEC 17025:2017 memungkinkan laboratorium memperoleh pengakuan global dan memperluas peluang kolaborasi. Efisiensi Operasional yang Lebih Baik: Sistem yang terdokumentasi dan prosedur standar membantu meningkatkan efisiensi serta konsistensi hasil uji. Keberhasilan Laboratorium Uji Pascapanen FTP UGM dalam mengadopsi GLP dan ISO/IEC 17025:2017 menunjukkan bahwa laboratorium yang menerapkan sistem manajemen mutu yang tepat dapat mencapai standar internasional. Selain meningkatkan kualitas hasil pengujian, laboratorium juga memperoleh pengakuan lebih luas dan meningkatkan daya saing di industri. Dengan mengikuti langkah-langkah strategis, laboratorium lain dapat menerapkan standar ini dan mendapatkan manfaat yang sama. Dapatkan solusi terbaik di Labnesia, hubungi kami untuk info layanan mitra laboratorium Perguruan Tinggi Anda!

Lima Langkah Strategis Mempersiapkan Laboratorium untuk Akreditasi ISO/IEC 17025:2017

ISO/IEC 17025:2017 merupakan standar internasional yang mengatur persyaratan umum bagi laboratorium pengujian dan kalibrasi agar dapat menunjukkan kompetensi serta menghasilkan data yang andal. Akreditasi berdasarkan standar ini menegaskan bahwa laboratorium memiliki sistem manajemen yang berkualitas tinggi dan hasil pengujian yang kredibel. Berikut lima langkah strategis yang perlu diterapkan untuk memperoleh akreditasi ISO/IEC 17025:2017. 1. Memahami Standar ISO/IEC 17025:2017 Secara Mendalam Langkah pertama dalam proses akreditasi adalah memahami secara menyeluruh standar ISO/IEC 17025:2017. Standar ini mencakup persyaratan manajerial dan teknis yang wajib dipenuhi oleh laboratorium, seperti: Struktur organisasi yang teroganisir dengan baik, dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas. Sistem manajemen mutu yang terdokumentasi, memastikan prosedur berjalan dengan standar tinggi. Validasi metode pengujian, untuk menjamin akurasi hasil. Peningkatan berkelanjutan, yang diwujudkan melalui audit internal dan tindakan perbaikan. 2. Membangun dan Menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO/IEC 17025:2017 Setelah memahami standar, laboratorium harus mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang mencakup kebijakan, prosedur, dan instruksi kerja yang sesuai. Langkah-langkah utama dalam tahap ini mencakup: Menyusun dokumen mutu, seperti Manual Mutu dan Prosedur Operasional Standar (SOP). Menerapkan sistem manajemen mutu dalam operasional Laboratorium secara konsisten. Melatih personel agar memahami dan menjalankan prosedur mutu sesuai standar. 3. Memastikan Kompetensi SDM Laboratorium Personel laboratorium harus memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan standar ISO/IEC 17025:2017. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi personel meliputi: Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan serta sertifikasi bagi staf laboratorium. Mengadakan pelatihan teknis dan non-teknis terkait pengelolaan mutu dan metode pengujian. Melaksanakan uji kompetensi secara berkala guna memastikan keakuratan hasil pengujian. 4. Menyiapkan Fasilitas, Peralatan, dan Kalibrasi yang Memadai Agar memenuhi standar teknis dan operasional ISO/IEC 17025:2017, laboratorium harus memastikan bahwa fasilitas dan peralatan yang digunakan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Langkah-langkah yang harus diperhatikan antara lain: Memastikan peralatan pengujian dan kalibrasi selalu dalam kondisi optimal. Melakukan kalibrasi berkala untuk memastikan ketertelusuran pengukuran. Menyediakan lingkungan kerja yang memenuhi standar teknis, seperti pengaturan suhu dan kelembaban yang sesuai. 5. Melakukan Audit Internal dan Perbaikan Berkelanjutan Sebelum mengajukan akreditasi ISO/IEC 17025:2017, laboratorium harus menjalankan audit internal guna menilai kesiapan sistem manajemen mutu. Beberapa langkah penting dalam tahap ini meliputi: Mengadakan audit internal berkala untuk mengidentifikasi aspek yang perlu diperbaiki. Melaksanakan tindakan korektif dan preventif untuk mengatasi ketidaksesuaian yang ditemukan. Melakukan tinjauan manajemen guna memastikan laboratorium siap untuk proses akreditasi. Mempersiapkan laboratorium untuk akreditasi ISO/IEC 17025:2017 memerlukan strategi sistematis dan komitmen tinggi. Dengan memahami standar, membangun sistem manajemen mutu, meningkatkan kompetensi personel, menyiapkan fasilitas yang sesuai, serta melakukan audit internal secara berkala, laboratorium dapat meningkatkan kredibilitas dan mendapatkan akreditasi internasional. Persiapan yang matang akan membantu laboratorium menjalani proses akreditasi dengan lancar serta meningkatkan reputasi. Labnesia hadir untuk membantu laboratorium Anda terakreditasi standar internasional. Hubungi kami untuk informasi lebih lengkap!

Penerapan GLP dalam Dunia Pendidikan: Persiapan Mahasiswa untuk Riset Profesional

Regulasi Good Laboratory Practice di Berbagai Negara Secara global, penerapan Good Laboratory Practice telah diatur melalui berbagai regulasi untuk memastikan kepatuhan terhadap standar laboratorium yang ketat. Uni Eropa, misalnya, telah mengadopsi GLP sejak tahun 1987 dan terus memperbarui regulasinya guna meningkatkan kualitas data penelitian. Aturan ini mencakup berbagai aspek seperti prosedur laboratorium, pelatihan staf, dokumentasi pelatihan, serta standar operasional yang harus dipatuhi. Mengapa Good Laboratory Practice Penting dalam Dunia Pendidikan? Good Laboratory Practice (GLP) merupakan seperangkat pedoman yang dirancang untuk menjamin kualitas, keakuratan, dan validitas data eksperimen laboratorium. Dalam sektor pendidikan, penerapan GLP berperan penting dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan riset yang sesuai standar profesional, sehingga mereka lebih siap menghadapi dunia pendidikan di masa depan Implementasi GLP dalam Laboratorium Pendidikan Penelitian yang dilakukan oleh Program Studi Teknologi Agroindustri menunjukkan bahwa penerapan GLP secara efektif dapat meningkatkan kualitas riset mahasiswa. Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa 77% mahasiswa berhasil menerapkan prinsip-prinsip GLP dengan baik, yang menandakan pemahaman mereka terhadap praktik laboratorium yang sesuai dengan standar global. Manfaat dalam Laboratorium Pendidikan Implementasi GLP di laboratorium pendidikan memungkinkan mahasiswa untuk memahami dan menerapkan standar penelitian internasional. Beberapa aspek yang diperhatikan meliputi pengelolaan laboratorium, pelaksanaan eksperimen yang sistematis, pemeliharaan fasilitas, serta metode pencatatan dan analisis data sesuai prosedur yang berlaku. Mahasiswa tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga meningkatkan daya saing mereka dalam dunia riset. Keunggulan GLP bagi Mahasiswa Mahasiswa yang memahami dan menerapkan Good  Laboratory Practice akan mendapatkan berbagai manfaat, antara lain: Meningkatkan Kualitas Data: Dapat memastikan hasil eksperimen lebih akurat dan terpercaya. Standar Internasional: Mahasiswa terbiasa bekerja sesuai dengan standar penelitian global, memberikan keuntungan kompetitif dalam dunia profesional. Keamanan Laboratorium: GLP membantu menciptakan lingkungan laboratorium yang lebih aman, mengurangi risiko kecelakaan dalam proses penelitian. Secara keseluruhan, penerapan Good Laboratory Practice dalam laboratorium pendidikan bukan hanya meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi peneliti profesional yang kompeten. Dengan memahami dan menerapkan GLP, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan riset yang sesuai dengan standar internasional, menjadikan mereka lebih siap menghadapi tantangan di dunia penelitian dan industri. Bagaimana dengan Laboratorium Anda? Labnesia merupakan mitra terbaik laboratorium Anda dalam Pendampingan, Pelatihan, Sertifikasi Profesi BNSP, Uji Banding dan Pengadaan Lab. Dapatkan solusi terbaik di Labnesia, hubungi kami untuk info layanan mitra laboratorium Perguruan Tinggi Anda!

Transformasi dari Laboratorium ke Industri – Langkah Sukses Karir di R&D, QC/QA, dan Produksi

Di era industri modern, memiliki pemahaman teori di laboratorium saja tidak cukup. Para profesional perlu menguasai penerapannya dalam dunia karir, terutama di bidang R&D (Research & Development), QC (Quality Control), QA (Quality Assurance), dan Produksi. Maka, pemahaman menyeluruh tentang Good Laboratory Practice (GLP) dan praktik industri menjadi kunci kesuksesan. Tujuan dan Manfaat Pelatihan Karir Webinar ini ditujukan untuk  mahasiswa, fresh graduate, dan profesional muda yang ingin berkarir di industri, serta pimpinan perguruan tinggi, tim penjamin mutu, dosen, dan tenaga kependidikan yang ingin memahami lebih dalam tentang standar industri dan pengembangan karir. Webinar ini dirancang untuk: Menjelaskan perbedaan antara laboratorium akademik dan industri. Mengupas peluang karir di sektor R&D, QC/QA, dan Produksi. Memberikan wawasan tentang keterampilan yang harus dikuasai agar sukses dalam industri. Mengapa Anda Harus Mengikuti Pelatihan Karir Ini? Memahami cara kerja laboratorium industri dan penerapan praktik terbaik. Mengenali peran penting R&D, QC/QA, dan Produksi. Mendalami esensi GLP dan penerapannya dalam berbagai bidang. Belajar langsung dari pakar industri berpengalaman. Kurikulum/Outline Pengenalan GLP dan Relevansinya di Industri. Implementasi GLP dalam QA & QC dalam produksi dan industri makanan. Penerapan GLP dalam R&D. Penerapan GLP dalam Produksi dan Industri Makanan. Peran dan Fungsi R&D dalam industri makanan serta kaitannya dengan GLP. Hasil akhir dan langkah-langkah penerapan GLP di tempat kerja. Jangan Lewatkan Kesempatan Emas! Pelatihan karir ini dapat meningkatkan pengetahuan dan memperluas peluang karir. Bersama para pakar kami yaitu: Mulyono, S.T.P., selaku Manager Mutu Lab. Pangan, Trainer & Konsultan Akreditasi: Spesialis QA dengan pengalaman luas dalam audit, validasi metode, dan pengendalian mutu. Ferdian Zendythia Purwandaru, S.T.P., M.M., selaku Kepala Departemen R&D PT Samora Usaha Makmur: Ahli R&D di Industri Makanan dengan keahlian dalam GLP, QC, serta manajemen laboratorium. Bersama Labnesia dapatkan wawasan mendalam tentang perbedaan laboratorium akademik dan industri, serta peluang karir di bidang R&D, QC/QA, dan Produksi. Dengan panduan langsung dari para pakar, Anda akan memahami keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di dunia industri. Segera daftarkan diri Anda dan tingkatkan kompetensi bersama kami disini atau hubungi kami untuk informasi selengkapnya.

Good Laboratory Practice Tidak Berjalan Optimal – Kenali Kendala Umum dan Solusinya

Penerapan Good Laboratory Practice (GLP) dalam laboratorium seringkali menghadapi berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi kualitas serta keandalan hasil pengujian. Tanpa implementasi yang tepat, laboratorium berisiko mengalami ketidaksesuaian dalam operasionalnya. Berikut adalah kendala umum dan cara mengatasinya secara efektif. 1. Minimnya Pemahaman dan Pelatihan Good Laboratory Practice Tantangan: Banyak staf laboratorium yang belum memahami pentingnya Good Laboratory Practice, sehingga implementasinya kurang maksimal. Solusi: Menyelenggarakan pelatihan berkala dan workshop untuk meningkatkan pemahaman staf laboratorium. Menyediakan panduan tertulis dan digital sebagai referensi cepat bagi tenaga kerja. Studi kasus dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta menunjukkan bahwa pelatihan GLP secara rutin mampu meningkatkan kualitas manajemen  laboratorium. 2. Keterbatasan Fasilitas dan Peralatan Tantangan: Peralatan laboratorium yang usang atau tidak memenuhi standar dapat menghambat penerapan GLP secara optimal. Solusi: Melakukan evaluasi rutin terhadap kondisi fasilitas dan peralatan. Berinvestasi dalam peralatan yang memenuhi standar Good Laboratory Practice dan memastikan pemeliharaan berkala. Studi kasus dari PT Tirta Investama menunjukkan bahwa penerapan GLP dalam manajemen laboratorium membantu memastikan peralatan tetap dalam kondisi optimal. 3. Dokumentasi yang Kurang Memadai dalam Penerapan Good Laboratory Practice Tantangan: Dokumentasi yang tidak rapi atau tidak lengkap dapat menurunkan kredibilitas laboratorium. Solusi:  Menerapkan sistem pencatatan digital yang terintegrasi untuk memastikan semua data terdokumentasi dengan baik. Menetapkan standar pencatatan yang jelas agar semua informasi dapat dengan mudah diakses dan diverifikasi. Penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia menyoroti bahwa dokumentasi yang baik dalam penerapan GLP meningkatkan kualitas dan integritas kerja laboratorium. 4. Manajemen Risiko yang Lemah Tantangan: Kurangnya pendekatan sistematis dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko dapat menyebabkan kesalahan dalam operasional laboratorium. Solusi:  Menerapkan strategi manajemen risiko dengan melakukan identifikasi potensi risiko serta tindakan mitigasi. Mengadakan audit internal berkala untuk memastikan berjalan sesuai prosedur. SPIN Sinergi menekankan bahwa manajemen risiko yang baik dalam GLP membantu laboratorium menghindari ketidaksesuaian operasional. 5. Kurangnya Dukungan Manajemen Tantangan: Tanpa dukungan dari manajemen puncak, penerapan Good Laboratory Practice sulit berjalan efektif. Solusi: Meningkatkan kesadaran manajemen akan manfaatnya melalui laporan berkala dan demonstrasi hasil laboratorium. Berkolaborasi dengan lembaga sertifikasi dan pakar Good Laboratory Practice untuk memastikan standar ditetapkan dengan optimal. Labnesia menyoroti bahwa komitmen manajemen sangat penting untuk memastikan laboratorium memenuhi standar GLP. Mengatasi kendala dalam implementasi Good Laboratory Practice membutuhkan strategi yang tepat dan komitmen penuh dari semua pihak laboratorium. Dengan meningkatkan pelatihan staf, memastikan fasilitas dan dokumentasi yang memadai, serta menerapkan manajemen risiko yang efektif, laboratorium dapat meningkatkan kualitas pengujian dan memperoleh pengakuan internasional. Persiapan yang matang akan membantu laboratorium menjalankan Good Laboratory Practice dengan optimal dan meningkatkan reputasi di industri terkait. Bersama Labnesia! Labnesia hadir sebagai mitra terbaik laboratorium Anda! Hubungi kami untuk informasi lengkapnya.

Strategi Efektif untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Penelitian Laboratorium melalui GLP

Laboratorium pendidikan berperan krusial dalam menunjang aktivitas akademik mahasiswa, khususnya dalam bidang sains. Namun, berbagai tantangan muncul dalam beberapa tahun terakhir, seperti rendahnya kepatuhan terhadap prosedur keselamatan, pencatatan eksperimen yang tidak konsisten, serta kurangnya pemeliharaan alat dan bahan kimia. Untuk mengatasi permasalahan ini, universitas menerapkan Good Laboratory Practice (GLP) sebagai standar operasional guna meningkatkan efisiensi dan keamanan laboratorium. Pengertian dan Tujuan Penerapan GLP dalam Pendidikan Good Laboratory Practice (GLP) adalah sistem manajemen yang mengutamakan konsistensi, akurasi, dan dokumentasi yang jelas dalam kegiatan laboratorium. Dalam konteks pendidikan, penerapan GLP memiliki tujuan utama untuk: Meningkatkan kualitas praktikum dan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa. Memastikan penggunaan alat dan bahan laboratorium secara aman dan efisien. Menjamin bahwa data yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan dan valid. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengikuti standar internasional di bidang laboratorium. Keuntungan Penerapan GLP di Laboratorium Pendidikan Implementasi GLP di laboratorium pendidikan menawarkan berbagai keuntungan, seperti: Reproduksibilitas yang Tinggi: Eksperimen yang dilakukan oleh mahasiswa dan peneliti dapat diulang dengan hasil yang konsisten. Keamanan Terjaga: Prosedur yang jelas membantu mengurangi potensi risiko kecelakaan. Akurasi Data yang Terjamin: Dengan dokumentasi yang rapi, data yang dihasilkan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut. Persiapan Mahasiswa utuk Dunia Kerja: Pengalaman laboratorium yang sesuai dengan standar industri menyiapkan mahasiswa untuk tantangan profesional di masa depan. Kurikulum/Outline Webinar Webinar ini akan membahas beberapa topik penting terkait GLP yang akan dibawakan oleh pakar di bidangnya: Struktur Organisasi Laboratorium: Pemaparan tentang bagaimana struktur organisasi yang efektif dalam mengelola laboratorium. Ruang Lingkup Pelayanan Laboratorium: Menjelaskan berbagai layanan yang tersedia di laboratorium pendidikan. Manajemen Pengelolaan Praktikum, Penelitian, dan Pelayanan Umum: Strategi pengelolaan kegiatan akademik dan penelitian di laboratorium. Pengelolaan Peralatan dan Fasilitas Laboratorium: Cara memastikan peralatan laboratorium tetap dalam kondisi optimal dan sesuai standar. Jaminan Mutu pada Pelayanan Laboratorium: Prosedur untuk menjaga kualitas layanan laboratorium agar tetap sesuai standar. Pengenalan Good Practice Laboratory (GLP): Pemahaman dasar tentang prinsip dan manfaat GLP dalam laboratorium pendidikan. Implementasi GLP di Laboratorium Pendidikan: Langkah-langkah praktis dalam menerapkan GLP untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Standar Keselamatan dan Etika Laboratorium: Pedoman keselamatan dan etika yang harus diterapkan dalam operasional laboratorium. Labnesia Siap Membantu! Untuk mendukung penerapan GLP, laboratorium pendidikan dapat bekerja sama dengan pakar manajemen mutu dan laboratorium. Webinar ini menghadirkan para pakar di bidang laboratorium pendidikan: Dr. Joko Nugroho Wahyu Karyadi, S.T.P, M.Eng. selaku selaku Dosen Dept. Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada: Ahli dalam manajemen laboratorium dengan pengalaman luas dalam mengelola struktur organisasi laboratorium dan jaminan mutu layanan. Indra Permana, S.P., M.P. selaku Kepala Lab. Tanah Universitas Siliwangi: Spesialis dalam penerapan Good Laboratory Practice (GLP) serta standar keselamatan laboratorium. Penerapan Good Laboratory Practice di laboratorium pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan penelitian. Dengan memahami dan menerapkan strategi yang tepat, laboratorium dapat menjadi lingkungan yang lebih aman, efektif, dan terstruktur. Webinar ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam dan solusi praktis bagi para peserta dalam mengelola laboratorium sesuai standar GLP. Bersama Labnesia meningkatkan kualitas laboratorium pendidikan untuk masa depan yang lebih baik bersama para pakar disini atau hubungi kami sekarang. 

Strategi Optimalisasi Laboratorium Menuju Akreditasi ISO/IEC 17025:2017 untuk Layanan Publik yang Profesional

Di era persaingan global, laboratorium pengujian dan kalibrasi dituntut untuk memenuhi standar internasional guna memastikan keakuratan serta keandalan hasil pengujian. ISO/IEC 17025:2017 menjadi standar utama yang menetapkan persyaratan kompetensi laboratorium dalam melaksanakan pengujian dan kalibrasi. Laboratorium yang telah berhasil memperoleh akreditasi ISO/IEC 17025:2017 menunjukkan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek, seperti efisiensi, operasional, kredibilitas, serta kepercayaan pelanggan. Prinsip Dasar Akreditasi ISO/IEC 17025:2017 ISO/IEC 17025:2017 adalah standar internasional yang mengatur sistem manajemen mutu serta persyaratan teknis bagi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Standar ini mencakup beberapa aspek utama: Persyaratan Manajemen: Mengatur sistem dokumentasi, pengendalian dokumen, serta peningkatan berkelanjutan. Persyaratan Teknis: Memastikan validitas metode pengujian, kalibrasi peralatan, kompetensi tenaga laboratorium, serta ketertelusuran pengukuran ke standar internasional. Prinsip Dasar Akreditasi: Menitikberatkan transparansi, ketidakberpihakan, serta konsistensi dalam proses pengujian dan pelaporan hasil. Implementasi Sistem Manajemen Mutu dan Proses Laboratorium Agar laboratorium dapat memenuhi standar ISO/IEC 17025:2017, perlu diterapkan sistem manajemen mutu yang komprehensif dengan langkah-langkah berikut: Penyusunan Dokumen Mutu: Kebijakan mutu, prosedur SOP, dan instruksi kerja. Peningkatan Kompetensi Personal: Pelatihan tenaga laboratorium agar sesuai dengan standar internasional. Validasi dan Verifikasi Metode Uji: Menjamin keandalan metode pengujian dan kalibrasi. Pengelolaan dan Pemeliharaan Peralatan: Memastikan alat laboratorium selalu dalam kondisi optimal. Penjamin Mutu Hasil Uji: Melalui uji banding dan program pengendalian mutu internal. Audit Internal dan Persiapan Akreditasi ISO/IEC 17025:2017 Sebelum mengajukan akreditasi, laboratorium perlu melakukan audit internal guna mengevaluasi kesesuaian terhadap standar. Langkah-langkahnya meliputi: Pelaksanaan Audit Internal: Mengevaluasi kesesuaian prosedur dengan standar yang berlaku. Identifikasi Ketidakasesuaian: Menganalisis temuan audit dan menyusun tindakan korektif. Penyusunan Dokumentasi Akreditasi: Menyusun dokumentasi sistem manajemen mutu sesuai kebutuhan akreditasi. Simulasi Asesmen Eksternal: Mempersiapkan laboratorium menghadapi audit dari badan akreditasi seperti KAN. Proses audit internal ini akan membantu laboratorium dalam mengidentifikasi serta memperbaiki kekurangan sebelum menghadapi akreditasi resmi. Evaluasi dan Pemeliharaan Sistem Mutu Pasca Akreditasi Setelah berhasil memperoleh akreditasi, laboratorium harus terus mengevaluasi dan meningkatkan sistem manajemen mutu agar tetap berjalan optimal, beberapa langkah yang perlu dilakukan: Monitoring dan Evaluasi Kinerja: Menilai efektivitas sistem secara berkala. Tinjauan Manajemen: Memastikan kebijakan dan prosedur tetap sesuai dengan regulasi terbaru. Perbaikan Berkelanjutan: Menggunakan hasil audit internal serta umpan balik pelanggan untuk peningkatan layanan. Pelatihan Lanjutan: Menyediakan program pelatihan bagi tenaga laboratorium guna menjaga kompetensi. Meningkatkan daya saing laboratorium dengan memperoleh akreditasi ISO/IEC 17025:2017 adalah strategi penting untuk menjamin mutu serta kredibilitas pengujian dan kalibrasi. Bersama Labnesia dan para pakar kami yaitu Fajri Mulya Iresha, S.T., M.T., Ph.D. sebagai selaku Kepala Laboratorium Lingkungan, UII dengan Herlan Tri Widianto, S.Tr., AK., selaku Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan DLH Kab. Blora akan membantu laboratorium Anda yang profesional dan kompeten di tingkat nasional maupun internasional. Apakah laboratorium Anda siap menuju akreditasi ISO/IEC 17025:2017? Temukan jawabannya disini atau hubungi kami sekarang!

Penerapan GLP dan ISO/IEC 17025:2017 di Laboratorium Pascapanen dan Alsinta – Meningkatkan Keandalan Pengujian dan Akreditasi

Mengapa Standarisasi Laboratorium Pascapanen dan Alsintan Penting? Di era pertanian modern, industri agribisnis berkembang pesat, mencakup berbagai aspek dari pengolahan pascapanen hingga penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan). Salah satu faktor kunci dalam industri ini adalah pengujian kualitas produk pertanian dan peralatan yang digunakan. Agar hasil pengujian dapat dipercaya dan diakui secara internasional, laboratorium harus menerapkan standar yang jelas dan terstruktur. Oleh karena itu, Good Laboratory Practice (GLP) dan ISO/IEC 17025:2017 menjadi standar utama dalam meningkatkan keandalan dan kredibilitas hasil uji laboratorium. Apa itu GLP dan ISO/IEC 17025:2017? Good Laboratory Practice (GLP) adalah sistem manajemen mutu yang mengatur prosedur pengujian dan pelaporan hasil di laboratorium, termasuk pengelolaan data, fasilitas, dan peralatan guna memastikan hasil yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. ISO/IEC 17025:2017 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan umum bagi kompetensi laboratorium uji dan kalibrasi. Standar ini mencakup aspek teknis dan manajerial untuk menjamin keandalan pengujian serta efektivitas pengelolaan laboratorium. Tujuan Standarisasi Laboratorium Memahami prinsip dasar dan persyaratan GLP serta ISO/IEC 17025:2017. Mengetahui langkah praktis dalam penerapan kedua standar di laboratorium pascapanen dan alsintan. Mengelola laboratorium sesuai standar GLP dan ISO/IEC 17025:2017. Meningkatkan kualitas dan keandalan hasil pengujian di laboratorium pascapanen dan alsintan. Manfaat Standarisasi Laboratorium Keandalan dan Validitas Hasil Uji: Standarisasi laboratorium memastikan hasil pengujian yang akurat dan dapat dipercaya, berpengaruh langsung terhadap kualitas produk pertanian dan efisiensi alat pertanian. Memperoleh Akreditasi Internasional: Laboratorium yang memenuhi standar GLP dan ISO/IEC 17025:2017 lebih mudah mendapatkan akreditasi internasional, membuka peluang ekspor produk pertanian dan alsintan ke pasar global. Meningkatkan Reputasi Laboratorium: Dengan menerapkan standar internasional, laboratorium mendapatkan kepercayaan lebih dari industri terkait, memperkuat integritas dan kredibilitas data uji. Efisiensi dalam Pengelolaan: Sistem laboratorium yang terstruktur mengurangi kesalahan manusia, mempercepat penyelesaian pengujian, serta meningkatkan efisiensi operasional. Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia: Tenaga kerja laboratorium mendapatkan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan, meningkatkan kualitas layanan dan hasil pengujian. Kurikulum/Outline Pengenalan GLP dan ISO/IEC 17025:2017. Prinsip dasar dan penerapan GLP di laboratorium pascapanen dan alsintan. Implementasi GLP dan ISO 17025:2017 dalam pengujian pascapanen dan alsintan. Studi kasus dan diskusi . Dalam mendukung implementasi standar laboratorium yang optimal, kolaborasi dengan para ahli dan lembaga sertifikasi berpengalaman sangatlah penting. Bersama Bu Hanim Zahrotul Amanah, S.T.P., M.P., Ph.D., selaku Ketua Unit Manajemen Mutu (UMM) di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Labnesia siap membantu laboratorium Anda dalam memahami, mengelola, dan meningkatkan kualitas hasil pengujian sesuai standar internasional. Tingkatkan mutu laboratorium Anda dengan dukungan para pakar dan solusi terbaik disini atau hubungi kami sekarang.