Pentingnya Penerapan GLP di Laboratorium Pascapanen

Good Laboratory Practice (GLP) adalah sistem manajemen mutu yang memastikan laboratorium menjalankan prosedur pengujian sesuai standar tinggi untuk menjamin keandalan, integritas, dan akurasi hasil analisis. Konteks laboratorium pascapanen, penerapan GLP menjadi kunci utama dalam meningkatkan kualitas pengujian sekaligus mendukung keamanan pangan. Berikut beberapa alasan mengapa GLP sangat penting untuk laboratorium pascapanen: 1. Memastikan Keakuratan dan Konsistensi Hasil Uji Pascapanen Penerapan GLP mewajibkan laboratorium untuk menggunakan metode pengujian yang tervalidasi guna menghasilkan data yang akurat dan konsistensi. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa produk pascapanen memenuhi standar industri dan regulasi yang berlaku. 2. Meningkatkan Keamanan dan Kualitas Produk Pascapanen Melalui penerapan GLP, laboratorium dapat mendeteksi kontaminan, residu pestisida dan faktor lain yang mempengaruhi keamanan pangan. Sistem kerja yang terdokumentasi dengan baik memastikan bahwa produk yang diuji memiliki mutu yang sesuai sebelum masuk ke pasar. 3. Memenuhi Regulasi dan Standar Internasional GLP menjadi salah satu syarat utama dalam berbagai regulasi nasional maupun internasional terkait keamanan pangan dan lingkungan. Penerapan GLP membuat laboratorium pascapanen dapat memastikan kepatuhan terhadap standar seperti ISO/IEC 17025 serta regulasi dari badan pengawas seperti BPOM dan FAO. 4. Meningkatkan Efisiensi Operasional dan Manajemen Laboratorium GLP membantu laboratorium mengelola sumber daya, peralatan, dan dokumentasi dengan efektif. Penerapan prosedur yang sistematik meningkatkan efisiensi kerja, mengurangi potensi kesalahan manusia, serta mempercepat proses analisis sampel. 5. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan dan Pemangku Kepentingan Laboratorium yang menjalankan GLP akan lebih dipercaya oleh pelanggan, industri, dan regulator. Keandalan hasil uji yang diperoleh memperkuat reputasi laboratorium dalam mendukung sektor pertanian dan pangan. 6. Mempermudah Kerja Sama dan Proses Akreditasi Laboratorium pascapanen yang menerapkan GLP lebih mudah menjalin kolaborasi dengan institusi penelitian, pemerintah, dan sektor industri. Kepatuhan terhadap GLP juga menjadi dasar utama dalam mendapatkan akreditasi seperti ISO/IEC 17025. Berdasarkan berbagai manfaat tersebut, Good Laboratory Practice (GLP) merupakan langkah strategis bagi laboratorium pascapanen dalam meningkatkan kualitas layanan, membangun kredibilitas, serta memastikan keamanan pangan secara global. Dengan sistem kerja yang transparan dan terstandarisasi, laboratorium dapat berkontribusi lebih besar dalam menjaga mutu produk pertanian pascapanen. Bersama Labnesia menuju laboratorium yang lebih baik lagi. Hubungi kami untuk info selengkapnya.

Mengatasi Tantangan Implementasi ISO 17025 di Perguruan Tinggi: Strategi Efektif dan Solusi Terbaik

Penerapan ISO/IEC 17025:2017 di laboratorium perguruan tinggi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kredibilitas serta memastikan hasil pengujian dan kalibrasi yang lebih akurat. Namun, implementasi standar ini tidak lepas dari berbagai tantangan yang perlu diatasi agar proses berjalan optimal. Tantangan dalam Implementasi ISO 17025 di Perguruan Tinggi 1. Keterbatasan Sumber Daya dalam Implementasi ISO 17025 Banyak laboratorium di perguruan tinggi menghadapi kendala dalam hal pendanaan, peralatan, serta tenaga ahli yang terlatih. Keterbatasan ini dapat menghambat proses implementasi, karena penerapan standar ini membutuhkan investasi yang cukup besar, baik untuk pelatihan maupun pengadaan peralatan yang sesuai standar. 2. Resistensi terhadap Perubahan Adaptasi terhadap standar baru sering kali menemukan hambatan berupa resistensi dari staf laboratorium. Kebiasaan kerja yang sudah lama diterapkan dan kurangnya pemahaman mengenai manfaat implementasi standar ini dapat menghambat proses perubahan dan penyesuaian prosedur operasional. 3. Kurangnya Pemahaman terhadap Standar ISO/IEC 17025:2017 memiliki persyaratan teknis dan manajerial yang cukup kompleks. Tanpa pemahaman yang memadai, laboratorium dapat mengalami kesalahan dalam implementasi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan ketidaksesuaian dengan persyaratan akreditasi. Strategi Mengatasi Tantangan Implementasi ISO 17025 1. Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM Untuk memastikan implementasi yang efektif, diperlukan pelatihan berkala bagi tenaga laboratorium. Pelatihan ini dapat mencakup pemahaman standar, tata kelola laboratorium yang baik, serta teknik pengujian dan kalibrasi yang sesuai regulasi. Selain itu, pendampingan dari pakar atau konsultan eksternal dapat membantu mempercepat adaptasi laboratorium terhadap standar baru. 2. Dukungan dan Komitmen dari Manajemen Keberhasilan implementasi ISO 17025 sangat bergantung pada dukungan penuh dari manajemen perguruan tinggi. Penyediaan sumber daya yang mencukupi, baik dalam bentuk anggaran maupun fasilitas, serta dorongan untuk menciptakan budaya kerja yang adaptif terhadap perubahan menjadi kunci keberhasilan dalam penerapan standar ini. 3. Kolaborasi dan Benchmarking Salah satu strategi efektif adalah menjalin kerja sama dengan institusi lain yang telah sukses menerapkan standar ini. Melalui benchmarking terhadap laboratorium yang sudah terakreditasi, perguruan tinggi dapat memperoleh wawasan dan praktik terbaik yang dapat diterapkan dalam sistem laboratorium sendiri. Kesimpulan dalam Implementasi ISO 17025 Meskipun ada berbagai tantangan, implementasi ISO/IEC 17025:2017 di laboratorium perguruan tinggi merupakan langkah penting untuk meningkatkan standar pengujian dan kalibrasi yang diakui secara global. Melalui strategi yang tepat dan dukungan dari semua pihak terkait, laboratorium perguruan tinggi dapat mencapai standar yang lebih tinggi dan mendapatkan pengakuan internasional dalam dunia akademik dan industri. Bersama Labnesia untuk laboratorium yang lebih baik. Hubungi kami untuk info selengkapnya.

Strategi Tata Kelola Laboratorium yang Efektif dan Efisien untuk Hasil Optimal

Mengelola laboratorium dengan baik merupakan faktor utama dalam menjamin kualitas layanan serta menjaga keselamatan kerja. Tata kelola yang optimal tidak hanya memastikan hasil pengujian yang akurat, tetapi juga meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Berikut adalah langkah-langkah penting untuk mencapai laboratorium yang efektif: 1. Perencanaan yang Terstruktur untuk Tata Kelola Laboratorium Perencanaan yang matang menjadi dasar utama dalam tata kelola laboratorium. Langkah ini mencakup identifikasi kebutuhan peralatan dan bahan, penjadwalan pemeliharaan, serta pengembangan prosedur operasional standar (SOP) yang jelas. Dengan perencanaan yang baik, seluruh aktivitas dapat berjalan secara sistematis dan terkoordinasi. 2. Optimalisasi Sumber Daya Pengelolaan sumber daya mencakup tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas. Setiap personel harus memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas agar operasional berjalan lancar. Selain itu, penataan peralatan dan bahan harus dilakukan secara strategis agar mudah diakses, sehingga meningkatkan efisiensi serta keselamatan kerja. 3. Implementasi Sistem Pengendalian Mutu Menjaga kualitas hasil pengujian menjadi prioritas utama. Pengendalian mutu dilakukan melalui kalibrasi peralatan secara berkala, pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kerja, serta audit internal untuk mengidentifikasi potensi masalah sebelum berdampak lebih besar. 4. Manajemen Keselamatan dan Keamanan Tata Kelola Laboratorium Keselamatan kerja harus menjadi perhatian utama dalam operasional. Penerapan protokol keselamatan, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD), penanganan limbah berbahaya yang tepat, serta pelatihan tanggap darurat, sangat penting untuk mencegah kecelakaan dan menjaga kesehatan tenaga kerja. 5. Pemeliharaan dan Kalibrasi Peralatan Agar kinerja laboratorium tetap optimal, diperlukan pemeliharaan dan kalibrasi secara rutin. Dengan adanya jadwal pemeliharaan yang teratur serta dokumentasi yang tepat, risiko kerusakan dapat diminimalkan, sekaligus menjamin akurasi hasil pengujian untuk tata kelola laboratorium. 6. Administrasi dan Dokumentasi yang Efektif dalam Tata Kelola Laboratorium Administrasi laboratorium yang baik mencakup pencatatan semua aktivitas, termasuk penggunaan bahan, hasil pengujian, serta pemeliharaan peralatan. Dokumentasi yang rapi dan terorganisir akan mempermudah pelacakan data, evaluasi kinerja, serta memenuhi standar akreditasi atau audit eksternal. 7. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan Evaluasi rutin terhadap proses laboratorium memungkinkan identifikasi area yang perlu diperbaiki. Dengan menerapkan pendekatan peningkatan berkelanjutan, laboratorium dapat beradaptasi dengan perkembangan  teknologi serta standar industri, sehingga operasional menjadi lebih efisien dan berkualitas. Melalui penerapan langkah-langkah di atas, laboratorium dapat mencapai tata kelola yang lebih efektif dan efisien. Hal ini akan memastikan kualitas layanan yang tinggi, meningkatkan produktivitas, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan profesional. Labnesia hadir sebagai solusi untuk laboratorium Anda! Hubungi kami untuk info selengkapnya.

Perbedaan ISO 17025 dan ISO 9001: Standar Manajemen Mutu dan Kompetensi Laboratorium

ISO 17025 dan ISO 9001 merupakan dua standar internasional yang sering diterapkan dalam sistem manajemen mutu. Meskipun keduanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi organisasi, masing-masing memiliki fokus yang berbeda. Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara ISO 17025 dan ISO 9001 serta penerapannya dalam berbagai industri. 1. Definisi dan Fokus Standar Manajemen Mutu ISO 17025 adalah standar yang menetapkan persyaratan untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Standar ini memastikan bahwa laboratorium menghasilkan data yang akurat, dapat dipercaya, dan memenuhi regulasi yang berlaku. ISO 9001 adalah standar manajemen mutu yang lebih umum. Standar ini dapat diterapkan pada berbagai jenis organisasi dan bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui perbaikan proses yang berkelanjutan. 2. Ruang Lingkup dan Penerapan ISO 17025 dirancang khusus untuk laboratorium pengujian dan kalibrasi, mencakup persyaratan teknis serta sistem manajemen mutu guna memastikan hasil pengujian yang dapat diandalkan. ISO 9001 memiliki cakupan lebih luas dan dapat diterapkan ke berbagai industri, termasuk manufaktur, jasa, dan sektor pemerintah. 3. Persyaratan Utama Standar Manajemen Mutu ISO 17025 mengharuskan laboratorium memiliki tenaga kerja yang kompeten, peralatan yang dikalibrasi dengan baik, metode pengujian yang tervalidasi, serta sistem dokumentasi yang memenuhi standar ilmiah. ISO 9001 lebih menekankan pada pengelolaan proses, peningkatan kepuasan pelanggan, serta perbaikan yang berkelanjutan melalui pendekatan berbasis risiko dan pengendalian mutu. 4. Akreditasi dan Sertifikasi ISO 17025 berfokus pada akreditasi laboratorium oleh badan akreditasi yang secara internasional. Akreditas ini menegaskan bahwa laboratorium memiliki kompetensi teknis yang sesuai dengan standar global. ISO 9001 memberikan sertifikasi bagi organisasi yang telah menerapkan sistem manajemen mutu sesuai dengan standar ini. Sertifikasi ini meningkatkan kredibilitas organisasi dan daya saing di pasar global. 5. Manfaat bagi Organisasi ISO 17025 meningkatkan kredibilitas laboratorium, mempermudah pengakuan internasional, serta mengoptimalkan efisiensi dan ketertelusuran data laboratorium. ISO 9001 membantu organisasi dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, menyempurnakan proses bisnis, serta memastikan keberlanjutan operasional dengan pendekatan berbasis mutu. Kesimpulan Walaupun ISO 17025 dan ISO 9001 memiliki tujuan yang sama dengan peningkatan mutu, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam penerapannya. ISO 17025 lebih spesifik untuk laboratorium pengujian dan kalibrasi, sementara ISO 9001 memiliki cakupan yang lebih luas dan dapat diterapkan di berbagai industri. Pemilihan standar manajemen mutu yang tepat bergantung pada kebutuhan organisasi serta tujuan yang ingin dicapai dalam sistem manajemen mutu. Pelajari perbedaan kedua standar ini untuk meningkatkan kualitas laboratorium Anda. Kunjungi website Labnesia atau hubungi kami untuk informasi selengkapnya.

Perbedaan GLP dan ISO/IEC 17025: Panduan Penting bagi Laboratorium

Dalam industri laboratorium, memastikan kepatuhan terhadap standar internasional sangat krusial untuk menjamin validitas dan keandalan hasil pengujian. Dua standar yang sering dibandingkan adalah Good Laboratory Practice (GLP) dan ISO/IEC 17025:2017. Meski sama-sama berorientasi pada mutu dan akurasi, keduanya memiliki peranan yang berbeda. 1. Definisi dan Fokus Utama GLP dan ISO/IEC 17025 GLP adalah sistem regulasi yang dirancang untuk memastikan bahwa penelitian non-klinis dilakukan secara berkualitas, konsisten, dan terdokumentasi dengan baik. Standar ini umumnya diterapkan dalam industri farmasi, kimia, dan keamanan lingkungan. ISO/IEC 17025 adalah standar global yang mengatur persyaratan kompetensi laboratorium dalam pengujian dan kalibrasi. Fokus utama standar ii adalah memastikan validitas hasil pengujian serta penerapan sistem manajemen mutu yang efektif. 2. Perbedaan Utama GLP dan ISO/IEC 17025 dalam Penerapan Tujuan: GLP mengatur penelitian non-klinis, sedangkan ISO/IEC 17025 mengatur laboratorium pengujian dan kalibrasi. Lingkup: GLP digunakan dalam farmasi, lingkungan, dan kimia. Sedangkan ISO/IEC 17025 dapat diterapkan pada berbagai laboratorium pengujian. Regulasi: GLP wajib bagi sektor tertentu sesuai peraturan pemerintah, sedangkan ISO/IEC 17025 bersifat sukarela, tetapi diakui secara internasional. Fokus: GLP berfokus pada dokumentasi, integritas data, dan pelaporan studi. Sedangkan ISO/IEC 17025 berfokus pada kompetensi teknis, validitas hasil, dan sistem manajemen mutu. 3. Dampak dan Implikasi bagi Laboratorium Laboratorium yang bergerak di bidang penelitian toksikologi, farmasi, atau lingkungan wajib mengikuti GLP, karena diatur oleh badan regulasi seperti FDA atau OECD. Laboratorium yang fokus pada layanan pengujian dan kalibrasi lebih cocok menerapkan ISO/IEC 17025. Hal tersebut karena standar ini memberikan jaminan mutu teknis yang lebih komprehensif. Untuk meningkatkan daya saing dan kredibilitas, laboratorium dapat mengadopsi kedua standar, guna memenuhi persyaratan regulator dan kebutuhan pelanggan secara bersamaan. Kesimpulan Baik Good Laboratory Practice maupun ISO/IEC 17025 memiliki tujuan dan penerapan yang berbeda, tetapi keduanya berperan penting dalam menjamin mutu dan keandalan hasil laboratorium. Memahami perbedaan ini akan membantu laboratorium dalam menentukan standar yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional dan regulasi yang berlaku. Labnesia hadir sebagai platform untuk membantu laboratorium Anda. Hubungi kami untuk informasi selengkapnya.

ISO/IEC 17025:2017 – Standar Internasional untuk Kompetensi Laboratorium

ISO 17025 adalah standar global yang menetapkan persyaratan bagi laboratorium pengujian dan kalibrasi agar dapat beroperasi dengan kompetensi yang tinggi. Standar ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari manajemen mutu, prosedur teknis, hingga laboratorium dapat memastikan bahwa data yang dihasilkan valid, terpercaya, dan sesuai dengan standar manajemen internasional. Keuntungan Menerapkan ISO 17025 1. Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan Laboratorium yang menerapkan standar ini menunjukkan komitmen terhadap kualitas dan akurasi hasil pengujian serta kalibrasi. Dengan begitu, kepercayaan dari pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya semakin meningkat. 2. ISO 17025 untuk Pengakuan di Tingkat Internasional Sertifikasi ini memberikan pengakuan global bagi laboratorium, membuka peluang untuk menjamin kerja sama lintas negara, serta memperluas jangkauan bisnis di pasar internasional. 3. Efisiensi Operasional yang Lebih Baik Standar ini membantu laboratorium mengadopsi praktik terbaik dalam operasional mereka, mengurangi kemungkinan kesalahan, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia. 4. Memastikan Kepatuhan terhadap Regulasi Dengan mengikuti persyaratan yang ditetapkan dalam ISO 17025, laboratorium dapat memastikan bahwa mereka mematuhi regulasi dan hukum yang berlaku, sehingga dapat menghindari sanksi serta meningkatkan kepercayaan dari pihak regulator Langkah-langkah Mencapai Akreditasi ISO 17025 1. Melakukan Analisis Kesenjangan Laboratorium perlu mengevaluasi sistem yang ada untuk mengidentifikasi aspek yang perlu diperbaiki agar sesuai dengan standar ISO 17025. 2. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Pengembangan kebijakan, prosedur, serta dokumentasi yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan standar sangat penting dalam proses implementasi. 3. Memberikan Pelatihan kepada Personel Seluruh staf laboratorium harus memahami dan kompeten dalam menjalankan sistem manajemen mutu yang diterapkan, sehingga mereka dapat berkontribusi secara maksimal. 4. Melakukan Audit Internal Audit internal diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas sistem manajemen mutu dan memastikan kepatuhan terhadap persyaratan standar. 5. Mengambil Tindakan Korektif Jika ditemukan ketidaksesuaian dalam audit internal, laboratorium harus segera melakukan perbaikan untuk memastikan bahwa semua proses telah berjalan sesuai dengan standar yang berlaku. 6. Mengajukan Akreditasi ISO 17025 ke Badan Terkait Laboratorium dapat mengajukan permohonan akreditasi ke badan sertifikasi resmi dan bersiap untuk melalui proses penilaian eksternal. Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, laboratorium dapat meraih akreditasi ISO 17025, memastikan kompetensi yang tinggi, dan membangun kepercayaan terhadap hasil pengujian serta kalibrasi yang dilakukan. Menerapkan standar ini bukan hanya meningkatkan kualitas laboratorium, tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif di dunia industri dan penelitian. Labnesia siap membantu, hubungi kami untuk info selengkapnya.

Pentingnya Pelatihan dalam Meningkatkan Kompetensi SDM Laboratorium untuk Hasil yang Akurat dan Berkualitas

Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di laboratorium merupakan langkah penting dalam menjamin kualitas hasil pengujian serta menjaga integritas data. Salah satu metode yang efektif untuk mencapai tujuan ini adalah melalui pelatihan yang berfokus pada penerapan Good Laboratory Practice (GLP). Pentingnya Pelatihan Laboratorium dengan GLP Pelatihan GLP bertujuan untuk membantu personel laboratorium memahami standar operasional yang seragam, pentingnya pencatatan data yang akurat, serta kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Dengan mengikuti pelatihan ini, SDM dapat meningkatkan efisiensi kerja serta menciptakan lingkungan penelitian yang lebih aman dan terorganisir. Manfaat Pelatihan Laboratorium untuk Meningkatkan Kompetensi SDM 1. Peningkatan Keterampilan Teknis Pelatihan GLP memberikan wawasan mendalam mengenai prosedur laboratorium yang tepat, penggunaan peralatan yang sesuai, serta teknik pengujian yang akurat. Dengan keterampilan ini, personel dapat menghasilkan data yang valid dan dapat dipercaya. 2. Pemahaman Terhadap Regulasi dan Standar Melalui pelatihan, SDM akan memperoleh pemahaman tentang berbagai regulasi dan standar internasional yang berlaku. ISO/IEC 17025 menjadi standar utama dalam akreditasi laboratorium. Pemahaman ini memastikan hasil penelitian dapat memenuhi persyaratan kepatuhan dan meningkatkan kredibilitas di mata regulator dan klien. 3. Meningkatkan Efisiensi Operasional Dengan menerapkan prinsip GLP yang dipelajari dalam pelatihan, SDM dapat mengidentifikasi serta mengurangi potensi kesalahan operasional, mengoptimalkan proses kerja, serta memastikan penggunaan sumber daya yang lebih efisien. 4. Membangun Budaya Keselamatan Pelatihan GLP juga menekankan pentingnya aspek keselamatan dalam lingkungan laboratorium. Aspek tersebut seperti penanganan bahan kimia berbahaya, penggunaan alat pelindung diri (APD), serta prosedur tanggap darurat. Penerapan budaya keselamatan yang kuat akan mengurangi risiko kecelakaan kerja dan melindungi kesejahteraan personel laboratorium. Implementasi Pelatihan Laboratorium dengan GLP yang Efektif Agar pelatihan GLP dapat berjalan efektif, laboratorium dapat bekerja sama dengan penyedia pelatihan profesional seperti SPIN Sinergi, yang menawarkan berbagai program pelatihan terkait manajemen dengan GLP. Selain itu, penting bagi tempat penelitian untuk menyesuaikan pelatihan dengan kebutuhan spesifik personelnya. Evaluasi berkala serta pembaruan materi pelatihan juga perlu dilakukan agar sesuai dengan perkembangan terbaru dalam standar dan praktik. Pelatihan memainkan peran kunci dalam meningkatkan kompetensi SDM melalui penerapan GLP. Dengan investasi dalam program pelatihan yang sesuai,  maka dapat memastikan bahwa personelnya memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghasilkan data yang akurat, mematuhi standar regulasi, serta menjaga keamanan dan efisiensi operasional. Dengan demikian, pelatihan GLP menjadi langkah strategis dalam membangun laboratorium yang berkualitas dan berstandar tinggi. Bersama Labnesia siap menjadi garda terdepan Laboratorium Anda! Hubungi kami untuk informasi selengkapnya.

Standar Akreditasi Laboratorium Medis vs ISO 17025: Perbedaan, Fungsi, dan Manfaatnya

Dalam dunia laboratorium, standar akreditasi berperan penting dalam menjamin kualitas dan keakuratan hasil pengujian. Dua standar internasional yang sering digunakan sebagai acuan adalah ISO 15189 dan ISO/IEC 17025. Meskipun keduanya berhubungan dengan laboratorium, ada perbedaan mendasar yang membedakan fungsi dan penerapannya. ISO 15189: Standar untuk Laboratorium Medis Akreditasi ISO 15189 adalah standar internasional yang dirancang khusus untuk laboratorium medis. Standar ini menggabungkan sistem manajemen mutu dengan kompetensi teknis yang relevan dengan pelayanan laboratorium klinis. Tujuan utama standar ini adalah memastikan bahwa laboratorium medis tidak hanya menghasilkan hasil yang akurat, tetapi juga memberikan layanan yang memenuhi kebutuhan pasien serta tenaga medis lainnya. Akreditasi ISO/IEC 17025: Standar untuk Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi Sebaliknya, ISO/IEC 17025 mencakup persyaratan umum untuk laboratorium yang melakukan pengujian dan kalibrasi. Standar ini berlaku untuk berbagai laboratorium, termasuk yang bergerak di bidang industri, penelitian, dan manufaktur. Fokus utama dari ISO/IEC 17025 adalah memastikan keabsahan data laboratorium dengan menerapkan prosedur teknis yang ketat, termasuk validasi metode dan ketertelusuran pengukuran. Perbedaan Utama antara ISO 15189 dan ISO/IEC 17025 1. Ruang Lingkup dan Penerapan ISO 15189: Dikhususkan untuk laboratorium medis yang melakukan pengujian klinik dan diagnostik pasien. ISO/IEC 17025: Berlaku untuk laboratorium pengujian dan kalibrasi di berbagai sektor, seperti industri dan penelitian. 2. Fokus Standar ISO 15189: Mengutamakan kualitas layanan laboratorium medis, termasuk kepuasan pasien dan keterkaitan dengan sistem perawatan kesehatan. ISO/IEC 17025: Menitikberatkan pada validasi teknis dan keandalan hasil pengujian serta kalibrasi. 3. Persyaratan Manajemen Mutu ISO 15189: Memadukan elemen ISO 9001 dengan ketentuan spesifik untuk laboratorium medis. ISO/IEC 17025: Meskipun memiliki aspek manajemen mutu, standar ini lebih fokus pada keakuratan data dan metode pengujian. Pemilihan standar yang tepat tergantung pada jenis laboratorium dan layanan yang diberikan. Jika laboratorium berfokus pada pengujian klinis dan diagnosis pasien, ISO 15189 adalah standar yang paling sesuai. Namun, untuk laboratorium yang bergerak di bidang pengujian dan kalibrasi di sektor industri atau penelitian, ISO/IEC 17025 lebih relevan. Memahami perbedaan antara kedua standar ini akan membantu laboratorium dalam memenuhi regulasi dan meningkatkan kredibilitas layanan mereka. Bersama Labnesia sebagai solusi untuk permasalahan Perguruan Tinggi Anda. Hubungi kami untuk info selanjutnya.

Panduan Lengkap Penerapan ISO/IEC 17025:2017 untuk Akreditasi Laboratorium

Akreditasi laboratorium ISO/IEC 17025:2017 merupakan standar internasional yang menetapkan persyaratan kompetensi bagi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Standar ini memastikan laboratorium menghasilkan data yang akurat dan terpercaya, sehingga meningkatkan kredibilitas  operasional laboratorium. Keuntungan Akreditasi Laboratorium ISO/IEC 17025:2017 Mengimplementasikan ISO/IEC 17025:2017 memberikan berbagai manfaat bagi laboratorium, diantaranya: Meningkatkan Kepercayaan: Menjamin bahwa laboratorium memiliki sistem manajemen yang profesional dan menghasilkan hasil yang valid. Diakui secara Internasional: Memungkinkan hasil laboratorium diakui secara global, sehingga mempermudah kerja sama internasional dan perdagangan. Meningkatkan Efisiensi Operasional: Mengoptimalkan proses internal dengan menerapkan praktik terbaik dalam pengujian dan kalibrasi. Tahapan Menuju Akreditasi Laboratorium ISO/IEC 17025:2017 Untuk mendapatkan akreditasi ISO/IEC 17025:2017, laboratorium harus melalui beberapa langkah penting: Analisis Kesenjangan: Mengevaluasi perbedaan antara praktik laboratorium saat ini dengan persyaratan standar. Penyusunan Sistem Manajemen Mutu: Membuat dokumentasi yang mencakup kebijakan mutu, prosedur, instruksi kerja, serta formulir yang diperlukan. Pelatihan Personel: Memberikan pemahaman kepada staf mengenai penerapan standar ISO/IEC 17025:2017 dalam operasional sehari-hari. Implementasi Sistem: Menerapkan prosedur yang telah disusun dan memastikan seluruh personel mematuhinya. Audit dan Tinjauan Manajemen: Melakukan evaluasi internal untuk mengidentifikasi kekurangan dan meningkatkan efektivitas sistem. Pengajuan Akreditasi: Mengajukan permohonan ke lembaga akreditasi resmi serta menjalani proses asesmen. Dokumentasi Wajib dalam ISO/IEC:17025 Dokumentasi menjadi aspek utama dalam penerapan ISO/IEC 17025:2017. Beberapa dokumen penting yang harus disiapkan antara lain: Panduan Mutu: Dokumen yang menjelaskan kebijakan mutu serta struktur sistem manajemen laboratorium. Prosedur Mutu: Panduan tertulis mengenai proses dan tanggung jawab dalam laboratorium. Instruksi Kerja: Petunjuk rinci mengenai prosedur pengujian dan kalibrasi yang dilakukan. Formulir dan Rekaman: Dokumentasi pencatatan hasil pengujian dan informasi relevan lainnya. Dengan komitmen terhadap sistem manajemen mutu yang ketat dan perbaikan berkelanjutan, laboratorium tidak hanya memperoleh akreditasi tetapi juga memperkuat kepercayaan dengan pelanggan dan mitra industri. Segera optimalkan penerapan ISO/IEC 17025:2017 dan bawa laboratorium Anda ke tingkat yang lebih tinggi bersama Labnesia! Hubungi kami untuk info selengkapnya.