Keakuratan hasil pengujian di laboratorium pascapanen menjadi faktor krusial dalam menjamin mutu serta keamanan produk pertanian. Hasil uji yang dapat diandalkan menjadi acuan penting bagi produsen, regulator, dan konsumen dalam pengambilan keputusan. Untuk mencapai tingkat keandalan yang optimal, laboratorium perlu menerapkan strategi yang selaras dengan Pedoman Good Laboratory Practice (GLP) dan standar ISO/IEC 17025:2017. Artikel ini mengulas langkah-langkah efektif untuk meningkatkan keandalan hasil uji laboratorium pascapanen.
1. Menerapkan GLP
GLP merupakan sistem manajemen mutu yang memastikan validitas dan integritas hasil uji laboratorium. Prinsip utama yang perlu diterapkan antara lain:
- Dokumentasi yang Sistematis: Semua prosedur, data hasil uji, serta perubahan metode harus dicatat secara detail agar memastikan transparansi dan ketertelusuran informasi.
- Peningkatan Kompetensi Personel: Staf laboratorium harus memiliki keterampilan yang memadai dan mengikuti pelatihan secara berkala guna menjaga kualitas pengujian.
- Kalibrasi dan Pemeliharaan Peralatan: Peralatan laboratorium harus dikalibrasi dan dirawat secara berkala untuk menjaga performa optimal dalam setiap pengujian.
- Validasi Metode Analisis: Setiap metode uji yang digunakan harus divalidasi berdasarkan standar ilmiah guna memastikan keakuratan serta ketelitiannya.
2. Penerapan ISO/IEC 17025:2017
ISO/IEC 17025:2017 adalah standar global yang mengatur kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Implementasi standar ini membantu meningkat keandalan hasil uji dengan langkah-langkah berikut:
- Sistem Manajemen Mutu yang Ketat: Laboratorium harus memiliki prosedur manajemen mutu yang terdokumentasi untuk memastikan pengujian dilakukan secara konsisten.
- Ketertelusuran Hasil Pengujian: Semua hasil uji harus dapat ditelusuri ke standar nasional atau internasional yang berlaku.
- Pengendalian Mutu Internal dan Eksternal: Laboratorium perlu menerapkan kontrol mutu internal serta melakukan uji banding antar laboratorium guna memastikan keakuratan hasil analisis.
3. Studi Kasus: Implementasi Strategi di Laboratorium Pascapanen
Sebagai contoh, sebuah laboratorium pascapanen di Indonesia yang berfokus pada pengujian residu pestisida dalam produk hortikultura menerapkan strategi berikut:
- Kalibrasi Berkala Peralatan Spektrofotometer dan Kromatografi: Pengukuran yang akurat dijamin melalui kalibrasi rutin serta validasi metode analisis.
- Pelatihan dan Sertifikasi Personel: Analis laboratorium diwajibkan mengikuti pelatihan rutin serta memperoleh sertifikasi kompetensi dalam bidang analisis kimia.
- Penggunaan Bahan Acuan Bersertifikat (CRM): Laboratorium menggunakan CRM untuk memastikan bahwa hasil pengujian akurat dan sesuai dengan standar internasional.
Peningkatan keandalan hasil uji laboratorium pascapanen dapat dicapai dengan menerapkan prinsip GLP dan standar ISO/IEC 17025:2017. Dengan mendokumentasikan setiap prosedur secara sistematis, menerapkan pengendalian mutu yang ketat, memvalidasi metode analisis, serta meningkatkan kompetensi tenaga laboratorium, hasil pengujian dapat lebih akurat dan kredibel. Penerapan strategi ini tidak hanya memperkuat reputasi laboratorium tetapi juga berkontribusi dalam memastikan keamanan pangan serta kepuasan konsumen.
Bersama Labnesia siap membantu hasil uji laboratorium Anda dengan standar internasional. Hubungi kami untuk info selengkapnya.